Musik bagi sebagian
Sosok
Dari 100 syair lagu tersebut, 50 diantaranya sudah menjadi lagu dan 28 lagu sudah mempunyai hak karya cipta (HAKI). ''Lagu-lagu saya banyak dinyanyikan pengamen dan penyanyi jalanan. Namun ada sebagian yang dinyanyikan sang putri. Kenapa memilih tema cinta? Menurut Angky, karena tema ini yang laris di pasaran. Meski demikian ia juga menciptakan lagu bertema kasih saying ibu. Lelaki kelahiran Kediri, 6 November 1956 inipun memperdengarkan lagu-lagu yang diciptakan. Semua lagu-lagu tersebut ia rekam di rumahnya di Jakarta.
Sebelum menjadi Kadivre Perum Bulog Jatim, Angky telah melanglang buana menjadi Kadivre Perum Bulog di DKI, Kadiv Angkutan di Perum Bulog Pusat, Kadivre Perum Bulog NTB, Sulsel dan paling gres di Jatim . ''Ketika saya menjadi Kadivre Bulog di NTB sekitar lima tahun lalu itulah saya mulai memiliki kesenangan mencipta lagu,'' urainya.
Menjadi Kadivre Perum Bulog Jatim, bagi Angky seolah kembali ke kampung halaman. Ia mencoba melebur dengan masyarakat Jatim yang dinamis dan terkenal sebagai 'bonek'. Semua masalah yang muncul menerpa Bulog Divre menurut sosok yang selalu memegang data angka Bulog Jatim ini adalah sebuah dinamisasi. ''Saya mencoba menyelesaiakan semua masalah yang muncul,'' ungkapnya dengan senyum. [els]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar